Senin, 01 Juni 2015

INDONESIA

Aku banyak belajar dari setiap episode-episode film "Aku Anak Indonesia" yang menginspirasi kepada banyak orang, terkadang aku bertanya pada diriku," apakah seorang penjabat2 menonton film itu juga? apakah dengan ditayangkannya film itu dapat merubah Indonesia jauh lebih baik lagi? aku tak mengetahui apa akan terjadi hari esok. Dan aku sudah tak terbiasa memikirkan dan mengkhawatirkan tentang hari esok, karna aku harus lalui hari ini terlebih dahulu,Untuk Indonesiakita punya semua, seribu budaya, dan kekayaan alam yang takkan terkalahkan , tapi kemana itu ssemua? 
Indonesia yang sekarang terlalu banyak perusahan-perusahaan asing didalamnya. Apakah rakyat kecil dapat dikatakan merdeka ? Mereka tertindas, namum mereka bisa berbuat apa, katanya saja mereka dilindungi oleh pemerintah, hukum tapi nyatanya mereka tetap semakin tertindas.
Dengan rakyat kaya (besar) yang kebanyakan mementingkan diri sendiri, yang lebih memperbanyak harta-hartanya, tanpa memikirkan sedikitpun terhadap orang miskin (kecil) yang hanya bisa bekerja hanya demi memperoleh makanan hari demi hari.
Dengan rakyat yang bisanya menebangi pepohonan, mendirikan sebuah bangunan terus menerus, yang tak puas-puasnya menambah harta dan harta dangan berbagai cara ia lakukan.
 Dengan rakyat yang penuh dengan keegoisan, ketidak adanya rasa kepedulian,
Hukum? bagaimana ? Keadalin ? Mungkin itu hanya ada pada petinggi atau orang-orang kaya yang menggunakan uang mereka dengan mudahnya membebaskan apa yang telah mereka lakukan, meskipun ituu menghilangkan nyawa seseorang, bahkan mereka tak memiliki rasa takut, karna mereka berperinsip hukum bisa dibeli dengan uang. tapi? Tapi bagaimana dengan mereka yang  memiliki uang hanya cukup untuk makan mereka? Mereka mencuri ? mungkin itu wajar, karna tidak adanya rasa peduli orang2 sekitar terhadap mereka (rakyat miskin), Lalu bagaimana dengan mereka? Mereka dipenjara didekap dalam jeruji besi,  saampai datangnya sebuah pertolongan, mereka cuma bisa diam, tapi tahu kita bagaimana hati dan pikiran mereka terhadap keluarga yang mereka nafkai? Tidak kita tahu, tapi bagaimana pun pasti mereka menangis, memikirkan makan atau tidaknya keluarga yang mereka nafkai tersebut. Kelaparankah? Kapan keluar dari penjara? Kapan datangnya mallaikat penolongku? mungkin itu yang mereka fikirkan tapi banyak yang tak mengerti akan hal itu.
Hukum di Indonesia itu tajam ke bawah dan tumpul keatas, makin banyak materi serta kekuasaan hukum itu bisa dibeli dengan uang. Semoga kedepannya hukum Indonesia bisa adil, tidak membedakan tingkatan kasian si miskin yang tak bisa bertindak dan berkomentar.
Kelaparannya rakyat-rakyat kecil, tiadanya tempat tinggal mereka, sungguh memperiatinkan keadaan mereka, yang tak pernah dipikirkan oleh orang-orang banyak.
Meningkatnya pengemis-pengemis, pengamen-pengamen, pedagang jalan sampai terkadang mereka tertangkap, Kasian sekali kehidupan mereka, Mereka melakukan itu punya alasan yang kuat alasan yang hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka,
Pekerja-pekerja kuli bangunan, tukang sapu, pengorek pasir, dll yang menggunakan tenaga, mereka bekerja mengeluarkan keringat dari pagi hingga kembali pagi lagi dan begitu seterusnya, namun bagaimana dengan gaji mereka, mereka hanya memperoleh gaji yang kecil yang mungkin pas-pasan untuk kebutuhan mereka hari ini. Tapi bagaimana dengan orang yang bekerja tak mengeluarkan keringat, ongkang-ongkang kaki dikursi, dengan menyuruh orang-orang, membentak orang, dll justru mereka dengan mudah mendapatkan banyak uang dalam sehari, mungkin itu pendidikan mereka yang memegang banyak gelar tapi apa benar?
Dengan rakyatnya yang bisanya menceritakan-ceritakan orang lain dalam istilah lain mengosip, tanpa memikirkan bagaimana jika mereka berada diposisi tersebut, bagaimana jika  pahala yang mereka tua akan di transfer ke orang yang mereka ceritakan itu. apa kah setiap manusia begitu? Sebenarnya tidak, Itu kembali ke diri kita sendiri, kesadaran kita.
Dengan rakyatnya yang terkadng sebagian tak mengakui negaranya? Tumpah darahnya? tempat kelahirannya?   hanya karna sebuah prestasi yang mereka tuai
Dengan rakyatnya yang menyombongkan dirinya karna kepintarannya, dia kira dia hebat, dia tak berfikir kalau sewaktu-waktu bisa saja Allah mengambil kembali kepintaran yang ia miliki
Dengan hutang-hutang Indonesia yang banyak di luar negeri
Dengan rakyatnya yang tak saling menghargai satu sama lain.
Dengan manusia2 yang suka suap menyuap dalam mencapai tujuannya
Dengan manusia-manusia yang hanya bisanya omong doang tanpa membuktikannya.
Dengan politik yang begitu menyedihkan,
Dengan pepohonan  kini terbagun bangunan - bangunan asing.sebenarnya INDONESIA milik siapa? mengapa banyak perusahaan-perusahaan asing didalamnya.
Dengan manusia-manusia yang hadir disaat manusia lainnya bahagia namun tak ada disaat manusia lainnya membutuhkan, sungguh ini banyak terjadi dkalangan remaja seperti kita.
Dengan bencana yang terjadi dimana-mana.
Dengan berbagai sampah yang terbuang sembarangan dimana-mana? Bukan kan sampah tersebut dapat didaur ulang? tapi terkadang kita tak mengetahui hal itu
Dengan mereka yang melupakan budaya-budaya Indonesia dan berahli kebudaya-budaya kebarat-baratan. sebenarnya boleh, tapi jangan terlalu tinggi sekali.Gimana bangusnya pun budaya2 kebarat-baratan modern itu , tetap kita terlahir dari Indonesia seharusnya kita harus bangga trhadap apa yang ada di Indonesia.
Kecurangan yang terjadi didalamnya. 
Dengan manusia yang suka menuduh seenaknya tanpa ada bukti yang kuat.
Dengan muka palsu yang baik namun hatinya busuk, ada ada orang yang seperti itu.
Dengan orang yang suka mengadu domba satu sama lain aggar terjadi pertengkaran.
DLL
Ternyata benar apa kata orang tua, guru, keluarga, sahabat, atau pun temanku  bahwa itu semua kembalii ke diri kita sendiri, kesadaran kita. Tak semua orang seperti itu. Namun sebagian besar memang banyak yang seperti itu.
Apapun yang terjadi di Indonesia sekarang, Kita masih bisa merubahnya jauh lebih baik lagi. Kita? siapa lagi kalau bukan kita yang memiliki tanggung jawab besar, rasa kepedulian, keperimanusiaan, kesadaran, kepercayaan, ya kita para penerus bangsa, kitalah pemuda-pemudi Indonesia. Negara membutuhkan orang-orang seperti kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar