“UNIMED
Impianku”
Karya :Rizka Fitria
Aku
siswa SMA N 1 Bandar sekarang aku duduk di kelas XI IPA 3. Banyak orang yang
bilang aku itu baik, pendiam, polos, penurut, susah marah, penyabar bahkan aku
pernah dijuluki seorang malaikat dan jujur saja dari kecil sampai sekarang aku
tidak pernah kenal sama yang namanya “musuh”. Tapi semenjak sebangku sama
Mufia, aku heran saja lihat diriku, serasa ada yang hilang gitu, tapi cuma
sedikit saja yang hilang seperti aku yang dulunya pendiam sekarang serasa jadi
orang yang bawel, banyak tingkah,
mentellah, jadi cewek yang kepedean, tapi itu yang buat hariku
sebenarnya menjadi lebih bahagia. Aku boleh flasbackkan tentang nama-nama
panggilanku? Oh ya kalau dirumah aku dipanggil Ica sama keluarga dan
teman-teman SD ku, waktu aku kelas IX di SMP N 1 Bandar aku dipanggil MDA,
Dwiriz, dan mak Butet sama teman-teman sekelasku sebenarnya sih lari kali sama
nama asliku. Kalau panggilan MDA dan Dwiriz itu ada kenangan indahnya loh, Pola
terkadang masih tetap memanggilku dengan sebutan MDA padahalkan itu sudah
berlalu, tapi aku gak mau cerita hal ini terlalu panjang, nah kalau mak Butet
sebenarnya itu yang manggil si Juliani,Mutiara, Intan, Sustia, katanya sih nama
panggilan sayang sama aku. Semenjak aku kelas X aku ada nama panggilan baru
lagi lucu loh namanya. Dulunya aku di X3,
kenalkan sama namanya Pricillia yang sekarang di XI IPA 2 dia memanggilku
Kribi (keriting biri-biri), kenal jugakan sama yang namanya Julio sekarang dia
di XI IPA 1 dia sering kali manggil aku Mentel. Padahal sih sebenarnya dia yang
mentel. Disela-sela belajar pun dia sering kali menggil aku mentel, setiap
negur aku pasti mentel, sebenarnya lucu loh waktu kelas X itu aku gak pernah
mentel. Aku juga di juluki Malaikat dikelas X3 apalagi sama Dea, Aztri, Mufia,
Elly, Mona. Dipanggil Rizkote sama Cici, Fitri, Agustina, Widya, Anggun, Mia
yang sekarang di kelas XI IPS 1 dan 2. Di kelas XI ini tepatnya di XI IPA 3 aku
juga punya nama baru, pasti pada penasarankan. Hmmm !!! aku dipanggil Siti,
sungguh sangat berbeda dengan nama asliku, ya aku dipanggil siti sama 3 cowok mereka itu Dimas, Taufiq, dan Novri.
Siti itukan nama depannya si Yayas, jadi kok malah aku sih yang dipanggil siti,
padahalkan mereka sudah tahu namaku siapa ? teman-teman pasti sudah tahu
jugakan ? walaupun sudah tahu, aku kenalin namaku sebenarnya itu siapa? Yang
gak tahu pada penasarankan !! Hai, Aku
Rizka Fitria. Orang yang tidak bisa marah itu. Semenjak kelas XI ini terlalu
banyak sekali tugas-tugas yang membuat aku lelah. Dari tugas kelompok sampai
ketugas individu. Pada saat bulan September kami kedatangan guru PPL dari
UNIMED, aku senang sekali Universitas itu, impianku banget karna cita-citaku
ingin menjadi Dosen tepatnya Dosen Fisika, pasti kalau ingat Fisika pasti
langsung ke bayang bu Flo kan ? hayoo !!! sudahlah abaikan itu .
Guru PPL yang pertama perkenalan sama XI IPA 3
itu, ya pak Juventus PPL olahraga perkenalannya pada saat di lapangan Stadion
belakang sekolah. Aku sih tidak tahu karekter bapak itu seperti apa karena
ternyata bapak itu tidak masuk/mengajar ke kelas kami. Pada saat perkenal
dengan Pak Erianja PPL Ekonomi kami juga memperkenalkan nama, cita-cita dan
ingin melanjut kemana setelah SMA, beliau pernah bercerita tentang masa-masa
SMAnya. “
Sebenarnya dulu saya bandel, tapi bapak bandelnya masih terarah, gak merokok,
gak narkoba, dulu bapak sekolah sering kali keluar kelas, kalau gak suka sama
pelajarannya pasti kekantin. Dulu bapak mau dimarahi guru, dikeluarkan, kepala
bapak dirantokan kedinding, digantung sama bapaknya bapak, gak nangis saya.
Saya berubah waktu lihat mama saya menangis karna kelakuan saya, makanya disitu
saya mulai berubah jadi lebih baik lagi. Motivasi saya itu Orang tua. Saya
sebenarnya lebih suka Sejarah dari pada Ekonomi karna ‘Jas Merah’ yang artinya
jangan lupakan sejarahmu ” Kata pak Erianja Pelajaran
PKN yang dibawakan oleh Pak Udin pada saat masuk ke kelas kami pak Udin membawa
guru PPL Unimed yang cantik ibu itu bernama Bu Diah. Setelah perkenalah ada
yang nanyak kayak gini “Ibu
tinggal dimana bu” “Nantilah
kau tanya kan itu, diluar pelajaran” kata pak Udin Pak
Andy guru PPL Biologi, pertama pertemuan dengan bapak itu di Leb Biologi, kami
juga berkenalan karna tak kenal maka tak sayang. Disitu kami mengamati batang
bayam dengan mikroskop, aku kelompok dengan Mufia, Pola, Widya, kami ber4
beranggapan kalau kelompok kami gak dipeduliin, padahal sudah manggil, manggil
bapak itu bagaimana caranya, bapak itu memperdulikan kelompok lain mungkin
karna kami duduk paling belakang. Kami nganggap serasa gak adil. Udah gitu
tiba-tiba langsung bilang minggu depan ujian saya yang buat soalnya. Pada down
semua.
Oke kita ke PPL B.indonesia beliau
adalah Ibu Ema Anggraini, waktu itu perkenalannya sampai 3 les jam pelajaran,
ya hanya untuk perkenalan saja. Itu karna permintaan kami. Hahahaha. Ibu itu
cerita banyak tentang pengalamannya
“Dulu
ibu gak pernah mau jadi guru, cita-cita dulu dokter, karna ibu punya
pengalaman, waktu bapak ibu sakit, itukan ditanggung perusahaan, dirumah sakit
pas lihat ada orang yang kecelakaan
karna kena sawit wajahnya, karna gak ada duit sampai mohon-mohon pun gak
ditolongi sama dokternya akibat itulah meninggal bapak itu, lihatlah gara-gara
tidak ada duit nyawa melayang, nangis ibu disitu, kasian kali rasanya.
Gara-gara itulah ibu ingin menjadi dokter saya dulu berpikir kalau jadi dokter
ada yang seperti itu biarlah saya yang bayar 50 % nya. Ada yang mau ditanya,
ayolah tanya ” Kata bu Ema
Semua
perempuannya terdiam kecuali laki-lakinya yang
hepot mau nanya namun pertanyaannya gak diterima bu Ema, karna
pertanyaan diluar cerita gak penting buat dijawab. Kasian deh . Hahahaha .
Disitu juga ada ibu PPL Kimia, ibu itu gak perkenalkan namanya, kata bu Ema
nanti kalau ada jam pelajaran kimia.
“Dulu
ibu di Ipa mana bu ? “Dulu
ibu di IPA 5, wali kelas saya pas itu Ibu Astillia. Dulu waktu ibu tahulah ibu
lulusnya di UNIMED nangis ibu, padahal ibu itu pengen jadi dokter, sampai gak
mau ibu kuliah dulu pergi ibu ke tempat tante. Pulang waktu tahu kabar mama
saya sakit, rupanya sudah pulang saya, dibohongi pura-pura sakitnya, karna
dinasehatilah sama keluarga yaudahlah mungkin ini jalan terbaik untuk ibu. Saya
pun mau lah berkuliah di UNIMED. Kalau gak ada yang mau nanya siapa yang disini
bisa buat puisi, semuanya pada tunjuk-tunjukan diri sendirilah dek, ayo siapa
masa kalah sama IPS1 tadi ibu masuk sampai nangis semua kami didalam dengarkan
puisinya” kata bu Ema. “Bu
alamat untuk ngirim karya kita kemana bu” kata Mufia dan aku “Nantilah
ya ibu kasih tahu” kata bu Ema
Kami
bertanya seperti itu karna itu impianku pengen menjadi Pencipta karya-karya
yang terkenal. Tapi itu impian bukan cita-cita .
Oke lah karna tidak ada yang ingin ditanyakan akhirnya pun bel berbunyi.
Pergantian jam pelajaran.
Keesokaan
harinya menjelang pagi pelajaran pertama itu Kimia, awalnya ibu itu cuma bilang
baca-baca ya dek bukunya, kita tunggu bu Astilia bentar lagi. Padahalkan ibu
itu belum memperkenalkan namanya.
“Bu,
ibu belum kenalan sama kami” kata Angel “Iyanya
dek, yaudah panggil ibu Bu Yani ya dek” Kata bu Kimia
Pegantian
les pun berjalan sekarang pelajaran sejarah, kelas kami juga kedatangan calon
guru sejarah, namanya bu Rani. Asalnya Sidamanik sama kayak pak Andy, eh aku
baru ingat kalau kampungku itu juga Disidamanik. Waktu perkenalan bu rani sama
ibu Marta kalau gak salah, itu loh ibu yang banyak bilang mirip kaya Frau kita
dulu waktu belajar bahasa Jerman.
Sepulang
sekolah pada saat hari jum’at kami ramai-ramai ke posko, awalnya kami kesasar
nanya sana sini ke Posko PPL AW lah, akhirnya kami dapat juga posko PPL Unimed
kami, cukup jauh ya kalau jalan kaki. Pas nyampe disana semua pada pangling
lihat bu Ema, beda kali sama disekolah, tapi ibu itu masih saja menggunakan
baju mengajarnya, kami gak sempat banyak bicara sama bu Ema karna bu Ema mau ke
Medan. Kami kesana untuk menyanyakkan kisi-kisi soal ujian Biologi, kami pun
bahas-bahas soal itu bersama Pak Andy, belajarnya itu sambil ketawa-ketawa,
bercanda ria. Bapak itu berpesan
“Ini
kalian ujian pertama dari kelas lain, jadi nanti jangan kasih tahu soalnya,
nanti kelas lain tinggi kalian rendah, janji ya jangan kasih tahu sama yang
lain” kata pak Andi “Janji
pak, ingat ya we jangan kasih tau sama yang lain”
Pak
Berma, Pak Erianja, duduk bersama kami, Winda, Yulfrita, Dea, Aztri, Dwi
kesibukan minta diramal tapi kata pak berma gak boleh ramai-ramai harus berdua
saja sama saya. Hahaha semua pada gak mau. Tapi pada mau minta diramal. Ada
tragedi lucu loh disana pak Juventus keluar menggunakan celana pendeknya dengan
handuk di pundaknya membawa pakaian, kami ketawa melihat bapak itu. Sebenarnya
sih banyak lagi tapi udahan ya cerita
tentang suasana di Posko.
Hari senin pun akan dimulai, hari
dimana aku beranggapan kalau hari senin itu waktunya lama. Pelajaran biologi pun dimulai, hari ini kami
akan Ujian. Aku gelombang ke II jadi aku tidak tau bagaimana suasana di
gelombang pertama, kalau suasana di gelombang ke II sih enak banget, saling
memberi istilahnya. Pak Andi ternyata baik, bapak itu kami gak tahu dikasih tau
tapi cuma garis besarnya saja. Setelah biologi pelajaran bu Ema, kami
presentase disitu menganalisis cerpen “Juru Masak”. Setelah selesai ibu itu
bercerita kalau ibu itu punya 1 jilid cerpen ntah kenapa kelas kami dikasih
pinjam sampai ibu itu selasai PPL.
“Ibu
dek ngasih kalian pinjam buku ini, itu karna ibu sayang sama kalian. Makanya
selama buku ini sama kalian jangan sampai rusak” kata bu Ema “Bu
samaku napa, bu. Bu aku napa bu” itulah jeritan kelas IPA 3 pada berebut,
akhirnya ibu itu mengambil keputusan. Yaudah buku itu bergiliran sesuai
aturannya siapa yang makai.
Hari
selasa pelajaran Pak Erianja ya apa lagi kalau tidak Ekonomi, katanya bapak itu
juga senang masuk ke kelas kami, setelah materi yang mau dibahas selesai, bapak
itu buat game. Kami disuruh untuk menutup mata, kalau itu jawabannya iya geser
kekanan tapi kalau tidak tetap diposisi, terharu kali dengar kata-katanya pak
Erianja air mataku pun menetes mendengarkannya
apa lagi pada saat terakhir bapak itu bilang. “coba
bayangkan disaat kalian sukses, ada kedua orang tua kalian, kalian dekati
mereka namun mereka semakin jauh, tangan kalian tidak bisa menyentuh mereka,
coba bayangkan, semakin kalian kejar semakin jauh juga mereka” ucapan terakhir
pak Erianja Tanpa
sadar aku meneteskan air mataku lebih benyak lagi, disitu aku sangat sangat
sangat sadar betapa besarnya pengorbanan orang tua. Ngebayangkan bagaimana
jadinya aku tanpa orang tuaku mungkin aku tak kuat untuk menjalani hidup ini.
Nangis-nangisannya udah dulu ya, soalnya kita akan berlari ke Seni budaya, hari
ini kami senang sekali karna bu Sondang gak datang jadi digantikan sama Pak
Berma dan Pak Martin, dikasih tugas. Pak Martin ternyata masih ingat pelajaran
SMA nya kami dikasih tau bagaimana Do=G. “Pak
Berma, ramal masa depanku napa pak” kata winda “Tenanglah
dek masa depanmu sama ku” kata pak berma “cie
cie” Kamis
pada saat pelajaran Kimia, bu Yani membacakan yang remedial sumpah disitu aku
down kali, dapat nilai 60, nyes kali rasanya padahalkan seringnya kalau disuru
bu Astilian yang mau maju pasti aku selalu maju, rasanya sakit kali kaya gitu.
Aku sadar kok ini kesalahanku mungkin aku kurang hati-hati menghitungnya.
Keesokan harinya pun remedial dimulai. “Semangat
Rizka” kata Natalia “iya
makasih” jawabku padahal pengen kali nangis disitu. “Loh
itu didepan Rizka, remedian Rizka” kata yang lain, itu kedengaran jelas kali
ditelingaku Pada
saat doa septo pun memimpin doa dan dia masih sempat bilang “Loh
remedial Riz” kata septo “ iya” sambil
tersenyum dibalik kesedihan, tapi aku ikhlas kok karna kan sudah kubilang ini kesalahanku Tepat
hari jum’at kami ke posko, ternyata posko tampak sunyi, bang gopindo pu lewat,
kenalkan sama Gopindo? Ituloh abangnya si Mila Sri Devi. Kenalkan sama dia,
yang buat ramai kelas, yang jadi pelawak di kelas, yang suka bilang mungkin aku
lelah. Hahahah. Kata bang Gopindo PPL Unimed melayat. Yaudah kami tunggu sampai
datang yang pertama PPL ke posko itu ya Bu Yani dan pak Martin menggunakan
sepeda montor yang cocok dipakai sama laki-laki tapi yang membawa malah bu
Yaninya, keren kan !!! Kami ke posko
ingin menanyakkan pelajaran B.Inggris tapi karna Pak Dedi lama sekali kami
menyanyakkan sama Pak Martin, padahal bapak itu masih menggunakan seragam PPL
nya, dan berdiri di depan halaman posko sambil membawa tasnya yang mungkin
super berat. “Pak
Martin mana ya pak Martin” kata Mila Mila
inilah memang nyari sensasi udah tahu pak martin didepannya malah nanya dimana,
cukup sabar ngadapin sikap mila. Hahaha. Pak Erianja, pak Dedy, Pak Andi, Pak
Juventus, dan guru PPL Unimed lainnya pun pada berdatangan dan kami belajar
Binggris bersama pak Dedy. Di sela terakhir bapak itu bilang. “Bapak
mau yang ada disini mulai senin harus sudah ada kartu perpustakaan, untuk
membaca buku B.inggris, biar lancar kalian dek” kata Pak Dedi “Iya
pak” kata kami semua
Setelah
itu kami belajar Kimia sama pak marti di teras posko, karna jujur saja kami
sekelas tidak terlalu mengerti, kami pun belajar dan sedikit demi sedikit kami
pun mengerti. Aku diramal sama pak Berma katanya tangan ku panjang itu artinya
murah rejekiku. Amin. Kami pun photo-photo menggunakan Tongsis Natalia dan Hp
Aztri. Foto yang paling lucu itu ya pak Andy gayanya itu loh, narsis abis.
Disana kami seru-seruan ketawa- ketawa, nyanyi-nyayi, serasa dunia milik
kami. Seakan masalah terlupakan walaupun
terlalu banyak tugas-tugas sekolah.
PPL
UNIMED
Unimed..............
Itu dia impianku,
Ketika aku melihat mereka
Mereka yang menggunakan
Jas Hijau
Lambang Pendidikan
Mereka calon guru yang
masih belajar
Yang ingin mencari
pengalaman
Siapa lagi kalau bukan
PPL UNIMED
Ketika mereka berkenalan
di Lapangan Sekolah
Kami bersorak-sorak
Tapi hati ku berkata
Tuhan aku ingin seperti
mereka
Menjadi orang pilihan di
UNIMED
Aku tahu menjadi seorang
guru itu tak mudah
Itu adalah panggilan yang
mulia
Aku tahu kalian disini
hanya sebentar
Tapi kalian sangat
mengisahkan pengalaman yang hebat untukku
Disaat nanti kita
berpisah
Disaat tetesan air mata
berjatuhan
Ingatlah kalau kalian
pernah berkata
Kalian bahagia masuk ke
IPA 3
Aku ingin XI IPA 3 bisa
jadi yang terbaik dimata kalian
Maap pak, bu kalau
seandainya kami pernah mengecewakan
Maap pak, bu kalau kami
pernah melukai hati kalian
Kami bangga bisa kenal
sama kalian
Ingat ingat ingat dan
ingat XI IPA 3
Doakan kami pak , bu
semoga bisa seperti kalian
Menjadi orang pilihan di
Universitas Favorit kami
Terima Kasih buat hal
Bahagia yang pernah kalian berikan
Terima Kasih atas
jasa-jasa kalian
Terima kasih atas
pengalaman yang berharga
Yang kalian berikan
kepada kami
Sekali lagi Terima Kasih
JAkhirnya Selesai juga, Yang baca wajib senyum-senyum ya J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar